PAMEKASAN, Dutamasyarakatnews.com – Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) kelompok 18 melaksanakan kegiatan Kelompok Kerja Nyata (KKN) di Desa Tlanto Ares, Kecamtan Waru, Kabupaten Pamekasan, Madura, (16/7/2024).
Perludiketahui bahwa Penanggung jawab pada KKN Kelompok 18 ini adalah Deni Tri Laksono.
Dalam kesempatan tersebut dia menyampaikan bahwa Desa tlonto ares ini memiliki begitu banyak potensi dari sektor pertanian, alam, peternakan ataupun Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal yang sudah ada sejak lama.
“Mengingat banyaknya UMKM yang sudah ada sejak dulu di setiap daerah pada bagian madura pantura, desa tlonto ares menjadi salah satu pelopor UMKM kripik yang sudah ada sejak lama, pemilihan produk umkm kripik dikarenakan begitu banyaknya potensi tanaman yang bisa tumbuh dengan subur seperti singkong, pisang dan ubi talas, umkm ini memiliki ciri khas yang begitu berbeda dengan kebanyakan produksi kripik di indonesia,”bucap Deni Tri Laksono.
Masanya UMKM ini di sebarkan oleh bapak sahrawi dan ibu zeinab, dengan langkahnya bapak sahrawi memulai perjuangannya dengan mencari mitra untuk menjadi rekan bisnis.
“saya dulu mencari rekan bisnis dengan tujuan mengenalkan jualan saya yaitu berbagai kripik seperti singkong, pisang serta ubi talas, saya terus menjajahkan di daerah pasar waru, saya pun juga pergi ke toko yang besar besar untuk menjadi tangan kedua dari jualan saya, alhasil alhamdulillah begitu banyak yang menerima, dikarenakan jualan saya dalam pengolahannya memiliki ciri khas yang berbeda dan sampai saat ini begitu banyak yang pesan dari rekan saya maupun yang datang langsung ke rumah untuk membeli jualan saya” ujar sahrawi pelopor umkm kripik ketika kkn utm kelompok 18 sedang melakukan wawancara, Selasa (16/07/24).
pada saat sesi wawancara dari kkn utm kelompok 18 dengan penanggung jawab Deni Tri Laksono tersebut didampingi langsung oleh bapak sahrawi, ibu zeinab dan adapun beberapa saudara bapak sahrawi seperti ibu beserta sepupunya yang ikut andil membantu dalam pengolahan umkm tersebut.
pemilik umkm tersebut menjelaskan bahwasanya, umkm ini merupakan produk asli desa tlontoares yang mana diolah langsung oleh masyarakat, juga ibu zeinab menjelaskan bahwasanya beliau mengolah langsung dengan menggunakan resep yang sama dan tidak membuka lowongan karyawan dan ini memiliki arti bahwasanya loyalitas dari pemilik umkm ini berusaha yang terbaik untuk memuaskan konsumen dan ingin kualitas yang terbaik.
“umkm kripik ini sudah lama saya rintis sejak dulu, dengan menggunakan modal nekat beserta ikhtiar setiap harinya sekarang saya mulai menuai hasil, dari permintaan konsumen yang banyak beserta bertambahnya inovasi yang diberikan oleh mahasiswa universitas trunojoyo madura yang sedang melaksanakan kkn, saya ikut gimana enaknya dan saya senang karnanya, umkm ini juga menggunakan kualitas yang saya jamin dengan kualitas yang terbaik untuk pemasok bahan, kripik ini juga dikelola langsung oleh saya dan keluarga saya, maka dari itu untuk rasanya dari tahun ketahun akan tetap sama dan tidak akan ada perubahan sama sekali, soalnya dulu pernah menggunakan karyawan dan rasanya tidak sama dan saya memutuskan untuk mengolahnya sendiri,” Jelas sahrawi.
pemilik dari umkm ini juga menerangkan, saya dari dulu tidak memiliki nama produk dan tidak ada perubahan sama sekali dari awal mulanya umkm ini terbentuk untuk packagingnya.
“Dari dulu produk ini tidak memiliki nama produk cuma kita menyebutnya kripik pisang, singkong, ubi talas saja, dan saya juga menyetornya ke konsumen dengan hal tersebut, maka dari itu saya senang dikarenakan akan ada nama produk beserta perubahan yang akan di berikan untuk packagingnya dan saya ikut saja kepada teman teman kkn gimana enaknya kedepannya,” Pungkasnya. (med)