Dutamasyarakatnews.com, – SAMPANG – Demonstrasi terbesar selama Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi kembali dilantik untuk Periode keduanya, digelar oleh Forum Aktivis Madura (F.A.M) dan Aliansi Masyarakat Desa Bersatu, Ke Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang, Selasa (28/10/2025).

Mereka menuntut mengembalikan perangkat di sejumlah desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang dianggap dipecat secara sepihak, dan diselenggarakannya Pemilihan kepala desa di tahun 2026 mendatang.
Namun, aksi demonstrasi tersebut banyak kecaman dari banyak pihak, karena demo berlangsung rusuh dan anarkis hingga banyak merusak Fasilitas umum (Fasum) milik pemerintah kabupaten Sampang.
Menyikapi hal tersebut, Subaidi Pemuda asal desa Gunung Rancak Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, yang diketahui juga saat ini sebagai ketua BEM Fakultas Ekonomi Universitas Madura, mengaku harus ikut berperan hadir dalam insiden demonstrasi yang berlangsung kemarin di depan kantor DPRD Sampang.

Menurutnya, dirinya sebagai Mahasiswa yang bersih dari hiruk pikuk kepentingan Politik, wajib menyampaikan hal-hal positif dan sebagaimana seharusnya dalam berpolitik ataupun dalam menyampaikan pendapat dimuka umum yang baik.
Demonstrasi adalah ruang terhormat bagi rakyat untuk bersuara, bukan ajang amarah tanpa arah. UU Nomor 9 Tahun 1998 jelas menyebutkan, aksi harus damai, tertib, dan bertanggung jawab. Ketika ada yang memilih jalan kekerasan, mereka telah menodai nama demokrasi dan mengkhianati perjuangan rakyat sendiri.
Jika kita ingin perubahan, maka kita harus lebih dewasa dalam melaksanakan Demonstrasi dan lebih bijak dalam bersuara. Jangan biarkan perjuangan rakyat tercoreng oleh tindakan bodoh segelintir orang. Demokrasi bukan tentang menghancurkan, tapi tentang membangun kesadaran dan menegakkan keadilan, pungkas Subaidi.
Terpisah, H. Munadi selaku mantan Kepala Desa yang saat ini Mentor dari Desa Pangongsean Kec. Torjun, Kab. Sampang. Dimana dikenal sebagai Tim Pemenangan pasangan Jimad sakteh di Pilkada Sampang silam, berharap panasnya politik di Pilkada Sampang 2024 kemarin, tidak kembali terjadi saat ini, dimana politik desa mulai dipanaskan oleh lawan politik dan simpatisan di Pilkada Sampang 2024 silam.
“Saya harap segala pihak berfikir dewasa dan bijaksana dalam melangkah segala hal, terlebih kepentingan politik, harusnya kita dewasa dalam demonstrasi, agar perjuangan tak dinodai, semoga suasana pilkada kemarin gak kembali”, papar H. Munadi.

Diketahui bersama, pandangan publik berbagai elemen menilai aktor dibalik aksi demonstrasi kemarin di DPRD, adalah tokoh politik ternama, antaranya kuat diduga anggota DPRD Sampang dari Fraksi PPP, Moh. Iqbal Fatoni, Golkar Muhammad Anwar, dan Nasafi dari PAN, Abdussalam dari Nasdem, Serta Iwan dari PDI-P.
Mengingatkan kembali, lawan politik Bupati Sampang terlantik saat ini, H. Slamet Junaidi dan Wakilnya H. Ahmad Mahfudz, Yaitu Pasangan Calon Bupati-wakil Bupati Sampang, Kh. Muhammad bin Muafi Zaini dan Abdullah Hidayat.
Dimana selama proses Pilkada berlangsung, simpatisan lawan politik Bupati Sampang H. Slamet Junaidi tidak sedikit bersikap arogansi, dan melangggar banyak hal pelaksanaan Pilkada, hingga ada korban nyawa, yaitu Jimmy Sugito Putra seorang simpatisan Paslon 01, Jimad sakteh (H. Slamet Junaidi – Ahmad Mahfudz Sampang Abhukteh).(Man/F-R)












