Sampang _ Diberitakan sebelumnya, polemik Forum Kerapan Sapi (Forkesap) Sampang berujung adanya pengaduan sejumlah Pemilik dan Pencinta Kerapaan sapi ke Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Sampang pada Senin (22/07/2024) kemarin.
Menyikapi hal di atas, Ketua Panitia Pelaksana Lomba atau turnamen Sapi kerap tingkat Kabupaten, Pak Anam saat ditemui dirumahnya menjelaskan, tudingan seperti disampaikan Pak Mas’ud kepada Disporabudpar dan awak media tidak benar.
Menurutnya, tudingan dugaan adanya monopoli rencana kegiatan turnamen Kerapan Sapi tingkat Kewedanan hingga ketingkat Kabupaten tidak benar, namun keputusan ditiadakan Kewedanan sesuai hasil forum rapat bersama pengurus Forkesap Sampang dan Pakar Sakera.
Dimana kebijakan sejumlah faktor, antaranya tidak adanya pasangan sapi kerap di setiap kecamatan, dimana selama ini hanya ada 4 kecamatan yang aktif latihan uji coba atau ngetrend hingga mengikuti berbagai lomba atau turnamen Kerapan Sapi, yaitu Kecamatan Torjun, Kecamatan Robatal, Kecamatan Ketapang dan Kecamatan Sampang saja.
Sehingga dari pagu peserta lomba yang terbatas, disepakati penunjukan 6 pasang Sapi setiap kecamatan di atas, Torjun, Robatal, Ketapang dan Sampang.
Dijelaskan Pak Anam, selain itu, Kesepakatan dilakukan untuk mencegah masuknya sapi luar daerah Sampang yang menyusup sebatas kepentingan sesaat, dan mengancam merusak nama hingga kwalitas sapi kerap asli daerah Sampang.
Selain itu, Pak Anam juga mengaku menyesuaikan anggaran yang terbatas, dan lain-lain, serta tidak menghilangkan tradisi budaya wajib setiap tahun kebanggaan masyarakat Madura tersebut.
Sementara tudingan adanya pungutan liar juga ditepis, kenyataannya dari peserta yang ditunjuk sepakat bersama menyetor uang sebesar 3 juta rupiah untuk di berikan kepada 17 pendaftar yang tidak terpilih menjadi peserta lomba tingkat Kabupaten.
Dimana setiap pasang Sapi akan di kasih kompensasi sebesar 1juta rupiah sebagai uang pembinaan dan penghormatan.
Sementara pihak-pihak yang mengadu ke Disporabudpar, seperti Pak Mas’ud disebut Pak Anam sudah di hubungi dan di konfirmasi untuk kehadiran rapat, namun tidak hadir rapat sehingga tidak tau hasil keputusan rapat Forkesap.
Sementara Pak Anam sendiri tergolong aktif sebagai pemilik Sapi Kerap dalam setiap rapat, aktif latihan uji coba hingga aktif merawat sarana prasarana lapangan Kerapan Sapi, dan tidak jarang mengeluarkan uang pribadi untuk keberlangsungan latihan Kerapan Sapi yang ada di Sampang.
“Saya harap seluruh anggota Forkesap, khususnya Pemilik dan Pencinta Kerapaan sapi bersikap sportif, dewasa, dan berfikir positif untuk kemajuan Sapi Kerap di Kabupaten Sampang, dan penting memikirkan hal-hal yang lebih urgent atau serius yaitu memiliki Lapangan Kerapan Sapi, Kantor Sekretariat Forkesap dan lain sebagainya”, pungkas Pak Anam.
Bahkan untuk lomba tingkat Kabupaten, Pak Anam mengaku menyiapkan 2 pasang sapi kerap miliknya. (Man)